Jumat, 27 Oktober 2017

SEPTICTANK KOMUNAL, SOLUSI JITU ATASI PERMASALAHAN SANITASI



SEPTICTANK KOMUNAL,
SOLUSI  JITU ATASI PERMASALAHAN SANITASI


BATANG, 27 Oktober 2017

Kesadaran masyarakat terutama di pedesaan akan masalah sanitasi ternyata masih memprihatinkan. Banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya menjaga lingkungan untuk kesehatan. Mereka masih membuang sampah dan kotoran di kebun atau sungai dengan alas an praktis. “Toh itu tidak mengganggu dan tidak ada yang complain karena semua orang melakukannya”, begitu jawaban jika diingatkan jangan buang kotoran sembarangan.
Kondisi inilah yang mendorong seorang bidan desa Sempu Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah bernama Siti Yulaikha ini untuk melakukan revolusi mendasar  dan mengajak masyarakat hidup sehat dan bermartabat.
Hal pertama yamg dilakukan Siti Yulaikha saat pertama kali bertugas di desa Sempu adalah dengan memberi penyuluhan tanpa kenal lelah kepada masyarakat kapanpun dan dimanapun bahkan terkadang Siti Yulaikha menyempatkan diri door to door dan mengajak berbincang santai sambil menyelipkan ajakan untuk hidup sehat. Usaha bidan muda ini berbuah manis . Sedikit demi sedikit masyarakat mulai memperhatikan soal kesehatan terutama sanitasi sehat.  Tapi ganjalan lain muncul. Disaat  masyarakat yang ingin punya jamban di rumahnya muncul permasalahan lain yaitu soal dana yang harus dikeluarkan karena tidak sedikit masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan. Tantangan kedua yang cukup membuat langkah Siti Yulaikha tersendat. Tapi Tuhan punya rencana lain. Diam-diam Muspika Kecamatan Limpung dan Pemerintah Desa Sempu memperhatikan sepak terjangnya yang dinilai sangat berguna untuk kehidupan masa depan. Kodim 0736/Batang melalui Koramil 02 Limpung yang juga sedang menggalakkan program sanitasi sehat memberikan bantuan kloset beserta peralatan penunjang seperti semen, pasir, besi cor dan pipa paralon. Meskipun baru sedikit tapi bantuan ini melegakan karena setidaknya Pemerintah memberikan perhatian. Personel dari TNI dan Polri terjun langsung bekerja bhakti membantu pemasangan. Puskesmas Limpung juga memberikan bantuan penyuluhan cara membuat sanitasi sesuai standart. Dokter Jul Hendro Gunawan dari Puskesmas Limpung kebetulan juga aktivis lingkungan yang giat menyoroti masalah kebersihan, bahkan dokter ini mendapat julukan “Dokter Sanitasi”.


Kesadaran masyarakat desa Sempu semakin positif. Pola hidup sehat menjadi kebutuhan utama. Sekarang setiap rumah hampir semua sudah memiliki kloset secara swadaya sehingga tidak ada lagi yang BAB sembarangan. “Tapi itu belum selesai. Septictank menjadi permasalahan baru karena meskipun sudah punya kloset tapi saluran pembuangan masih di sungai. Jikapun ada yang sudah membuat septictank tapi belum memenuhi standart kesehatan”, kata Siti Yulaikha.
Siti Yulaikha tak patah semangat. Dengan gigih dia mencoba memecahkan masalah ini dengan melibatkan Kepala Desa Sempu Puji Hantoro. Kades nyentrik dan humoris ini memberi lampu hijau saat Siti Yulaikha mengatakan ingin mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat melalui desa untuk mengatasi masalah sanitasi. Proposalpun dibuat dan tak menunggu waktu lama turunlan bantuan Pemerintah melalui instansi terkait.
Melaui arahan Siti Yulaikha dana ini dikelola desa untuk membuat septictank komunal sebanyak 11 buah menempati lahan milik desa yang tersebar dibeberapa titik yang dianggap perlu. Septictank ini dibuat raksasa dengan ukuran sekitar 3x5 meter dengan kedalaman 2 meter da dibuat dengan tiga tahap penyaringan sehingga kotoran yang tertampung tidak mencemari lingkungan. Septictank ini juga mempunyai pintu untuk menguras apabila penuh. Eko, seorang aparat pemerintah desa yang menjadi pelaksana pekerjaan memperkirakan jangka waktu pengurasan sekiitar tiap tiga tahun. Nantinya setiap septictank ini akan digunakan untuk 10 keluarga yang selama ini belum memiliki septictank yang layak.
Rencananya tidak lama lagi septictank komunal ini akan diresmikan pemggumaanya.


Kepala Desa Sempu Puji Hantoro dengan bersemangat menjelaskan, persoalan sanitasi dan hidup sehat adalah obsesinya. “Dulu masyarakat desa Sempu masih BAB di sungai atau kebun tanpa peduli itu bias menyebabkan sumber penyakit. Dibantu bu Bidan kami mensosialisasikan pola hidup sehat yang diawali dari sanitasi dan air bersih yang layak dan mencukupi. Tak sedikit bantuan pemerintah yang dikucurkan untuk kami. Selain dana pembuatan septictank komunal pemerintah juga menyalurkan dana DAK untuk pemasangan instalasi air PDAM bagi 166 Kepala Keluarga sehingga tidak ada lagi warga yang kesulitas dalam memperoleh air bersih. Sekarang kami berani bilang masyarakat desa Sempu semuanya sudah memiliki sanitasi yang sehat dan tercukupi kebutuhan airnya”, kata Puji Hantoro.
Camat Limpung Windu Suriadji juga memberikan apresiasi terhadap sepak terjang bidan Siti Yulaikha ini karena tidak saja membebaskan masyarakat desa Sempu dari sanitasi tidak sehat tapi juga memberi inspirasi bagi daerah lain untuk mencontoh. “Beberapa desa di Kecamatan Limpung dan sekitarnya masalah sanitasi menjadi kebutuhan yang sudah tidak bisa ditunda lagi. Kesadaran masyarakat yang cenderung menyepelekan kebersihan bertolak belakang dengan pola konnsumtif yang mereka belanjakan setiap harinya. Mereka mampu tapi tak mau membuat sanitasi yang sehat. Di lain pihak ada warga yang benar-benar tidak mampu secara financial tapi berkeinginan mempunyai jamban di rumahnya. Disinilah kami dituntut untuk menjembatani kesenjangan ini”, kata Windu saat ditemui di ruang kerjanya.

Permasalahan sanitasi sehat mungkin belum menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang karena isyu lingkungan belum menyentuh. Tapi untuk masa mendatang harus dipikirkan dari sekarang seiring bertambahnya jumlah penduduk. Jika tak ditata permasalahan sanitasi akan menjadi bom waktu yang siap meluluhlantakkan.


Edi S Febri
Jurnalis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar